MAJALAHCEO.co.id, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk mengantisipasi dampak kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump.
Kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diberlakukan AS, efektif mulai 9 April 2025, berpotensi mengganggu ekspor Indonesia, terutama di sektor padat karya seperti tekstil, garmen, sepatu, minyak kelapa sawit, elektronik, dan suku cadang.
Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Jumhur Hidayat mengaku kabar tersebut ia dapatkan usai berdiskusi dengan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad.
“Kami diundang untuk berdiskusi terkait Satgas PHK. Di situ hadir Mensesneg Prasetyo dan Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya,” ungkap Jumhur, dilansir Jumat (18/4).
Jumhur membocorkan materi yang dibahas dalam pertemuan tersebut, antara lain seperti potensi kemungkinan adanya kesengajaan perusahaan untuk melakukan PHK. Tak hanya itu, pihaknya juga Mendiskusikan langkah langkah menghindari PHK.
Jumhur juga menyebut bahwa pemerintah tengah menyoroti dampak kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Aturan tersebut dikhawatirkan dapat berdampak terhadap kesejahteraan buruh dari Indonesia.
Prabowo Akan Hadiri Peringatan MayDay
Dalam diskus dengan wakil ketua DPR Sufmi Dasco, Jumhur juga menyampaikan sejumlah persiapan penting menuju acara dari Peringatan Hari Buruh Internasional atau MayDay, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 1 Mei 2025.
Jumhur menyebut, bahwa acara Peringatan Hari Buruh Internasional, akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto.
“ Insya Allah Presiden bersedia hadir bersama kaum buruh pada acara MayDay itu,” pungkas Jumhur.
[editor Jagad]