Soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Ini Respon Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati [Foto istimewa]

MAJALAHCEO.co.id, Jakarta – Program makan siang gratis yang diusung pasangan capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka, masuk ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025.

Terkait program tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan,program tersebut dibahas untuk rancangan anggaran 2025.

Program makan siang gratis tersebut, kata Sri Mulyani baru akan dihitung sebulan ke depan anggaran rinciannya. Sebab, KPU masih menghitung suara hasil Pemilu 2024.

“Untuk detailnya nanti kan kita lihat masih ada sebulan dan untuk menghormati proses Pemilu ya, bagaimana nanti hasil yang sudah formal, tapi pada saat ini semua persiapan tetap dilakukan sehingga nanti pada Maret kita melakukan rapat lagi untuk sidang kabinet mengenai pagu indikatif,” kata  Sri Mulyani usai rapat kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2) kemarin.

Sri Mulyani menyebut, anggaran untuk makan siang gratis akan disesuaikan dengan program lainnya yang sudah ada.

“Semuanya sudah harus masuk di situ. Jadi dalam defisit itu sudah termasuk seluruh kebutuhan kementerian/lembaga dan berbagai komitmen yang ada,” sebut Sri Mulyani.

Defisit Melebar

Defisit APBN 2025 dirancang 2,45-2,8% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio itu naik dibandingkan target yang ditetapkan tahun ini 2,29% dari PDB, namun masih di bawah batas 3%.

Saat ditanya apakah defisit itu sudah memperhitungkan program makan siang dan susu gratis yang diusung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Sri Mulyani menyebut itu sudah termasuk seluruh kebutuhan kementerian/lembaga (K/L) dan berbagai komitmen yang ada di 2025.

“Defisitnya antara 2,45-2,8% dari GDP. Bapak presiden meminta agar itu betul-betul dikendalikan dari sisi defisitnya sehingga dalam situasi global suku bunga tinggi dan gejolak dari sisi geopolitik, kepercayaan terhadap APBN masih bisa tetap dijaga,” kata Sri Mulyani.

[nug/red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *