Agar Kasus Keracunan Tidak Terulang, Banggar DPR Usul Kantin Sekolah Jadi Dapur MBG

Foto ilustrasi Harian Jogja

MAJALAHCEO.co.id, Jakarta – Pasca insiden keracunan yang melibatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG), dapur-dapur yang tidak memenuhi standar telah ditutup, dan pemerintah berencana melakukan penataan kembali dapur MBG dengan membentuk tim investigasi dan mengevaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur operasi standar (SOP) keamanan pangan dan mencegah kasus serupa di masa depan.

Agar kasus keracunan MBG tidak terulang, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah mengusulkan agar kantin sekolah dioptimalkan dan disulap menjadi dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), selain  mudah dikontrol, ekonomi di sekolah juga bakal berputar.

“Percaya deh dan uang beredar di setiap kabupaten dalam sekolah di sekolah-sekolah itu. Itu dampaknya, dampak ekonominya ke putaran masyarakat bawah, akan lebih oke,” kata Said kepada wartawan di Jakarta, dikutip Selasa (30/9/2025).

Politisi PDI-P ini berujar, tenaga pendidik bakal lebih aktif dan merasa dilibatkan apabila usulannya disetujui Badan Gizi Nasional (BGN).

Disampaikan Said, bahwa ide tersebut belum terlambat lantaran priotitas utama program tersebut yakni bagi anak-anak.

“Tidak ada kata yang terlambat kalau ini memang, kan anak didik kita itu keselamatannya adalah nomor satu, prioritas. Ini menyangkut manusia, anak didik kita lagi. Yang nyawa itu nya presiden akan dicerdaskan, maka jangan sampai terjadi keracunan,” ucap dia.

Said lantas menyinggung beberapa negara yang telah menjalankan skema tersebut, diantaranya Jepang hingga China.

“Di China, di Jepang, itu di sekolah-sekolah,” ungkapnya.

Said juga mengungkapkan, SPPG sering kali kewalahan menyiapkan hingga 3.000 porsi MBG setiap hari. Dengan pemusatan dapur MBG di sekolah, kata Said, akan memotong rantai distribusi yang panjang, sehingga prosesnya menjadi lebih efisien.

“Sehingga rantainya itu lebih diperpendek. Barangkali itu akan mengurangi juga karena kalau 3000 itu, saya tidak yakin SPPG punya penyimpanan,” jelas Said.

(sam/red)

 

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *