Hukum  

Pengusaha Menjerit Dipalak ormas, Menko BG Akhirnya Turun Tangan Berantas Ormas

Teks foto: Menko Polhukam Budi Gunawan mengikuti rapat Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Senin (2/12/2024). (Tangkapan Layar Youtube TVR Parlemen)

MAJALAHCEO.co.id, Medan — Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Jenderal (Purn) Budi Gunawan atau BG akhirnya turun tangan untuk memberantas organisasi kemasyarakatan (ormas) yang dinilai bermasalah dan mengganggu pelaku usaha.

BG menegaskan, pemerintah tidak akan ragu menindak tegas berbagai bentuk premanisme dan aktivitas ormas yang meresahkan masyarakat dan berpotensi mengganggu investasi serta ketertiban umum.

“Negara tidak akan tinggal diam terhadap tindakan yang mengancam stabilitas nasional dan ketertiban sosial,” tegas BG dalam keterangannya, Rabu (7/5/2025).

BG menyampaikan, keberadaan ormas-ormas bermasalah telah nyata mengganggu iklim investasi dan menurunkan kepercayaan dunia usaha terhadap Indonesia.

“Tindakan-tindakan mereka menjadi hambatan serius bagi target-target pembangunan yang telah digariskan Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, kita harus bertindak tegas dan terukur,” sebutnya dan menambahkan, pemerintah tidak hanya akan menindak tegas tetapi juga memberikan ruang pembinaan.

Untuk menjaga ketertiban dan rasa aman, mantan Kepala BIN itu juga menyampaikan bahwa pemerintah akan membuka kanal pengaduan yang bisa diakses oleh masyarakat dan pelaku usaha.

“Semua pihak yang merasa terganggu atau mengalami tekanan dari oknum maupun kelompok ormas dapat menyampaikan keluhannya melalui saluran resmi yang akan kami siapkan. Negara harus hadir dan melindungi hak masyarakat untuk beraktivitas secara aman,” tegasnya.

Sebagai bagian dari upaya konkret, pemerintah juga akan membentuk Satuan Tugas Terpadu.

“Kami akan segera membentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Ormas serta melakukan pembinaan terhadap ormas-ormas bermasalah yang mengganggu keamanan dan menghambat investasi. Satgas ini akan melibatkan TNI, Polri, dan seluruh instansi terkait dalam satu komando yang terpadu dan responsif,” jelasnya.

Sebelumnya, sejumlah pengusaha mengaku resah karena tindakan premanisme ormas seperti meminta Tunjangan Hari Raya (THR) hingga jatah proyek. Mereka adalah Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga, Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Banten Syaiful Bahri, Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ian Syarief, hingga Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Banten Syaiful Bahri, seperti dikutip dari cnbcindonesia.com, Kamis (8/5/2025) siang.

(KTS/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *