Ekspansi Bisnis di 2025, ADRO Kucurkan Rp8,4 Triliun

CEO ADRO, Garibaldi Thohir

MAJALAHCEO.co.id, Jakarta – Dalam rangka ekspansi bisnis di tahun 2025, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) mengalokasikan belanja modal (capex)  senilai US$525 juta atau setara Rp8,4 triliun (kurs Rp16.157 per dolar AS per 31 Desember 2024).

Angka ini mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang berada di angka US$514 juta. Langkah strategis ini diumumkan perusahaan dalam keterangan resminya di Jakarta kemarin.

Dari total belanja modal tersebut, sebagian besar akan difokuskan pada investasi ekuitas di kawasan industri Kalimantan Utara. Selain itu, ADRO juga menggelontorkan dana untuk pengadaan serta peremajaan alat berat dan tongkang, investasi pada proyek smelter aluminium, fasilitas pendukung, serta pengembangan infrastruktur guna menopang peningkatan volume produksi.

Sejalan dengan rencana ekspansi tersebut, ADRO menargetkan penjualan batu bara metalurgi pada tahun ini berkisar antara 5,6 juta hingga 6,1 juta ton melalui PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR).

Presiden Direktur sekaligus CEO ADRO, Garibaldi Thohir, menegaskan bahwa perusahaan tetap mengedepankan efisiensi operasional dan pengendalian biaya di tengah dinamika ekonomi global.

“Kami berkomitmen untuk menjaga kepemimpinan dalam efisiensi biaya, yang telah menjadi bagian fundamental dari operasi kami. Dengan struktur organisasi yang ramping, kami optimistis dapat bertumbuh secara berkelanjutan dan memanfaatkan peluang di sektor ekonomi hijau,” ujarnya.

Di sisi lain, manajemen ADRO telah resmi melepas sebagian besar kepemilikannya di PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI). Dengan aksi korporasi ini, laporan keuangan AADI beserta anak usahanya tak lagi dikonsolidasikan dalam laporan keuangan ADRO setelah rampungnya proses PUPS.

Dari sisi kinerja keuangan, ADRO melaporkan pendapatan tahun 2024 mengalami penurunan 2,66% menjadi US$2,07 miliar atau sekitar Rp33,58 triliun. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk juga turun signifikan sebesar 15,93% menjadi US$1,38 miliar atau Rp22,2 triliun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai US$1,64 miliar.

Namun, ada kabar baik dari sisi penjualan batu bara metalurgi yang melonjak hingga 26% menjadi 5,62 juta ton pada 2024, dibandingkan 4,46 juta ton di tahun sebelumnya. Selain itu, ADRO berhasil menekan beban pokok pendapatan hingga 4,97% menjadi US$1,2 miliar dari sebelumnya US$1,26 miliar. Laba bruto juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,73% menjadi US$873,9 juta pada tahun 2024.

Kenaikan produksi batu bara metalurgi melalui PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) menjadi faktor utama peningkatan volume penjualan. Produksi batu bara metalurgi ADMR meningkat tajam sebesar 30% menjadi 6,63 juta ton dari sebelumnya 5,11 juta ton pada 2023.

Dengan strategi ekspansi besar-besaran ini, ADRO optimistis bisa terus melaju di tahun 2025 meski tantangan ekonomi global masih membayangi.

[nur/red]

Sumber: Infobisnis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *