MAJALAHCEO.co.id, Jakarta – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal di Jawa Tengah semakin menunjukkan pertumbuhan signifikan, terutama dengan masuknya investasi dari perusahaan-perusahaan China yang membangun pabrik berskala besar.
Berdasarkan informasi terkini, KEK Kendal telah menarik investasi sebesar Rp 141 triliun selama delapan tahun terakhir, dengan 124 perusahaan asing beroperasi di kawasan ini, 39% di antaranya berasal dari China.
Salah satu faktor pendorong adalah perang dagang antara Amerika Serikat dan China, yang mendorong perusahaan-perusahaan China merelokasi pabrik mereka ke Indonesia, khususnya ke Kendal, untuk menghindari tarif tinggi.
Selain itu, insentif fiskal seperti keringanan pajak dan kemudahan perizinan yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia turut memperkuat daya tarik KEK Kendal.
Contoh investasi signifikan termasuk PT Matahari Tire Indonesia, anak perusahaan Zhongce Rubber Group asal China, yang baru saja mengoperasikan pabrik ban di Kendal dengan investasi US$400 juta (sekitar Rp 6,5 triliun).
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi jutaan ban untuk truk, bus, sepeda motor, dan kendaraan lainnya, serta menyerap sekitar 2.500 tenaga kerja lokal.
Selain itu, perusahaan China lainnya seperti Baoshen Science & Applied Technologies Co., Ltd (BSN) telah mendirikan pabrik kemasan pintar dengan investasi US$10 juta, dan Sunra, produsen motor listrik, juga mulai membangun fasilitas produksi di kawasan ini.
Keberhasilan KEK Kendal tidak hanya terlihat dari nilai investasi, tetapi juga dari dampak ekonominya. Hingga 2022, kawasan ini telah menyerap 12.030 tenaga kerja dan menghasilkan ekspor senilai US$50 juta.
Kehadiran industri pendukung, seperti kemasan dan otomotif, juga memperkuat ekosistem industri di Kendal, menjadikannya model kawasan industri berteknologi tinggi di Pulau Jawa.
Namun, tantangan seperti penyediaan lahan yang memadai dan penyelesaian kendala investasi masih perlu diatasi untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan.
Dengan lokasi strategis, biaya tenaga kerja kompetitif, dan dukungan infrastruktur, KEK Kendal diproyeksikan terus menjadi magnet bagi investor, khususnya dari China, di masa depan.
[red]