MAJALAHCEO.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam sebesar 9,19% ke level 5.912 pada perdagangan pertama setelah libur panjang Lebaran, tepatnya pada tanggal 8 April 2025.
Penurunan ini terjadi di tengah sentimen global yang dipicu oleh kebijakan tarif resiprokal sebesar 32% dari Presiden AS Donald Trump terhadap produk impor Indonesia, yang diumumkan selama periode libur.
Akibatnya, pasar saham Indonesia langsung tertekan begitu perdagangan dibuka, bahkan memicu trading halt selama 30 menit karena penurunan melebihi 8%, sesuai aturan Bursa Efek Indonesia (BEI).
IHSG dibuka langsung melemah di level 5.914 dan bergerak pada rentang tertinggi di 5.914 dan terendah di.5.912 sepanjang pagi ini.
Sebelum libur, pada 27 Maret 2025, IHSG ditutup di level 6.510,62. Namun, akumulasi sentimen negatif selama libur, termasuk volatilitas pasar global dan pelemahan nilai tukar rupiah yang mendekati Rp17.000 per dolar AS, memperparah koreksi ini. Dari data perdagangan pagi, sebanyak 552 saham melemah, hanya 9 yang menguat, dan 65 stagnan, dengan volume transaksi mencapai 1,591 miliar lembar saham dan nilai Rp1,926 triliun. Saham-saham besar seperti BBCA, BBRI, dan BMRI menjadi penyumbang utama penurunan.
Analis menilai, meski tekanan eksternal dominan, fundamental ekonomi domestik belum sepenuhnya rusak. Ada potensi rebound jika pemerintah berhasil merespons kebijakan tarif AS atau jika sentimen global membaik. Level support IHSG diperkirakan di 5.800, dengan resistance di 6.000. Investor disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas jangka pendek.
[jgd/red]