MAJALAHCEO.co.id, Jakarta – Peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha. Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pengembangan UMKM dan Koperasi Kadin Indonesia, Raden Teddy kepada Majalahceo.co.id, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Raden Teddy, yang juga Ketua Umum Komunitas UMKM Naik Kelas ini mengatakan, UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi. Namun, tingginya jumlah UMKM di Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan yang ada.
“ Meskipun kecil, UMKM telah terbukti mampu mendorong kemajuan ekonomi negara. Keberadaan UMKM tidak dapat dihapuskan ataupun dihindarkan dari masyarakat bangsa saat ini. Karena keberadaannya sangat bermanfaat dalam hal pendistribusian pendapatan masyarakat,” kata Raden Teddy.
Teddy menambahkan, yang dibtutuhkan saat ini, adalah mendorong pelaku UMKM agar naik kelas, berdaya saing, dan mampu merebut pangsa pasar.
“ Untuk Naik Kelas, dibutuhkan perubahan dan semangat baru, harus yakin, agar fokus Naik Kelas di 2024 ini,”Ujar Raden Tedy.
Teddy mengungkapkan, dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, tidak ada perkembangan signifikan pelaku UMKM, dan cara – cara lama harus diubah dengan cara – cara baru, apalagi era teknolgi, UMKM harus melek digitalisasi,” ujarnya.
“Jangan bangga akan kekurangan kita, namun UMKM harus banyak belajar,” tuturnya.
Untuk mendorong para pelaku UMKM di Indonesia, kata Teddy, Kadin akan terus melakukan terobosan, untuk mengedukasi pelaku UMKM di Indonesia.
Teddy mengatakan, keberadaan UMKM saat ini menjadi salah satu program yang sangat didukung oleh pemerintah karena memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan ekonomi rakyat dan membantu mengurangi pengangguran. Meskipun begitu, kata Teddy, bukan berarti UMKM hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Karena pihak UMKM sendiri sebagai pihak internal pelaksana dapat melangkah bersama-sama dengan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan ekonomi pribadi maupun masyarakat.
[nug/red]