MAJALAHCEO.co.id, Jakarta – Tekanan terhadap Indonesia agar mulai melakukan normalisasi hubungan dengan Israel semakin mengemuka. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam acara “ Sapa Indonesia Malam “ sebagaimana dilansir Youtube Kompas TV, Sabtu [13/4].
Retno mengatakan, hal itu kemungkinan bisa terjadi apabila Israel memberikan pengakuan terhadap Palestina sebagai negara.
“ Kami tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Not at all. Hubungan diplomatik kita tidak memiliki. Banyak tekanan kepada Indonesia, agar Indonesia mulai melakukan normalisasi hubungan dengan Israel,” kata Retno.
“ Dan saya sampaikan, kita tidak menutup diri. Tetapi ada saratnya [yakni] kalau two state solution (solusi dua negara) dapat terwujud, yang berarti Palestina merdeka, Palestina memiliki negara dan diakui oleh Israel, untuk berdampingan dengan Israel.,” ujarnya.
Maka, menurut Retno, di titik itulah Indonesia siap melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Akan tetapi, lanjut dia, jika tak ada solusi kedua negara, dan tak ada pengakuan kemerdekaan terhadap Palestina, Indonesia belum saatnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
“ Tetapi in the absence of two state solution, in the absense of Palestina merdeka, saya kira belum waktunya memikirkan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tegasnya.
Retno lebih lanjut menjelaskan alasan mengapa Indonesia terus memperjuangkan keadilan terhadap Palestina di dunia Internasional.
Retno menekankan soal menjaga keadilan dan melindungi hak asasi masyarakat Palestina yang sama sekali tidak dihormati sama Israel.
Selain itu, kata dia, ada persoalan kemanusiaan yang perlu diprioritaskan.
“ Dalam situasi apapun, masalah kemanusiaan harus diletakkan di prioritas nomor satu. Karena, sekali lagi, kalau kita tidak meletakkan masalah kemanusiaan di prioritas nomor satu, maka saya rasa kebijakan-kebijakan kita dapat dengan mudah menjadi keluar dari rel,” tambahnya
[sur/red]