MAJALAHCEO.co.id, Jakarta – Sebagai salah satu langkah menjaga stok beras selain dari produksi dalam negeri, Badan Pangan Nasional [Bapanas] menyampaikan, Indonesia akan mengimpor beras dari Kamboja.
Menurut Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, stok beras saat ini cukup, dan pemerintah tengah menyiapkan panen beras pada Maret-April. Dikatakan dia, pemenuhan beras cadangan beras pemerintah [CBP] akan mengutamakan produksi dalam negeri.
Selain pemenuhan beras dalam negeri, sebut Arief, Bapanas telah menugaskan Bulog melakukan pengadaan CBP melalui impor. Salah satunya impor beras dari Kamboja.
“ (Impor beras) dari Kamboja 22.500 ton,” kata Arief di Istana Kepresidenan, Senin (18/3).
Arief menambahkan, harga gabah saat ini sudah mulai terkoreksi. Bapanas mencatat angka rata-rata nasional gabah kering panen (GKP) sudah sekitar Rp 6.700 per kilogram.
Jika harga gabah terkoreksi, kata dia, maka otomatis harga beras terkoreksi dengan catatan produksi harus seperti perencanaan.
Selain itu, pemerintah saat ini memutuskan menerapkan relaksasi HET beras premium hingga 23 Maret 2024. Hal ini memberikan ruang supaya ketersediaan beras lebih baik.
“ Semua persiapan lebaran sudah disiapkan, termasuk beras, daging, beberapa komoditas strategis,” kata Arief.
[sur/red]