MAJALAHCEO.co.id, Singkawang Kalbar – Konsulat Jendral (Konjen) RI Kuching dan Pemkot Singkawang, menyelenggarakan Promosi Destinasi Pariwisata secara bersama, dengan UMKM dan pelaku Pariwisata. Promosi yang diinisiasi Konsulat Jenderal di Kuching Sarawak tersebut, berlangsung di ruang aula kantor Walikota, Singkawang. Sabtu (20/04/2024).
Hadir dari Pemkot Singkawang Pj. Sekda Pemkot Singkawang Aulia Candra, S.STP. Asisten Walikota bidang Pembangunan dan Perekonomian Drs. Muslimin, M.Si. dan Kadis Parpora Kota Singkawang Drs. Heri Apriadi serta pelaku UMKM dan pelaku Pariwisata.
Sedangkan dari Konjen RI Kuching, dihadiri Jenderal Konjen RI Kuching, Raden Sigit Wicaksono beserta jajaran dan rombongannya. Mempresentasikan industri dan wisata medis juga profesional mengulas pasar modal berbasis syari’ah.
Promosi destinasi pariwisata yang berlangsung diantara kedua belah pihak, membahas potensi pariwisata, UMKM, hingga wisata medical. Yang memungkinkan terbukanya peluang peluang kerjasama, guna menggapai arah kemajuan pembangunan dan perekonomian saat ini, maupun di masa yang akan datang, khususnya kawasan Borneo atau Kalimantan.
Saling mempromosikan Pariwisata, UMKM maupun lainnya saat ini, sudah semestinya untuk dilakukan. Terlebih akses layanan transportasi udara (bandara) di Kota Singkawang yang kini sudah mulai ketersediaannya, tentunya sebagai kemudahan sarana transportasi cepat warga masyarakat saling sampai ke tujuan antara kedua daerah, meskipun beda negara.
Namun untuk itu, sejumlah ketentuan atau aturan yang berlaku untuk bisa saling masuk dalam upaya pengembangan Pariwisata, UMKM, bahkan wisata dan industri medis serta lainnya. Haruslah menjadi perhatian utama.
Dalam penyampaiannya, Aulia Candra mengatakan, antara Kota Singkawang – dan Kuching Serawak memiliki kesamaan (Kota kembar), dari sosial, budaya maupun kuliner. “Serupa tapi tak sama , ” ucapnya.
Dan dia mengungkapkan, Kota Singkawang merupakan kota yang terberkati. Karena merupakan kawasan daerah perbukitan dan lautan sehingga panorama keindahan dan keseimbangan alamnnya, benar benar menyatu.
Destinasi wisata bertarap internasional di Kota Singkawang seperti Cap Go Meh, sebut Aulia merupakan objek wisata unggulan yang ada di Kota Singkawang.
Namun tahun 2024 ini, terang Aulia, Festival Cap Go Meh (CGM) tidak diselenggarakan secara meriah. Dibanding sebelum sebelumnya. Karena Februari tahun 2024 lalu, merupakan pelaksanaan pemilu Pilpres dan pemilu legislatif.
Di kesempatannya, Aulia Candra juga menyinggung pertukaran budaya. Juga menyinggung pertanian sayuran dan peternakan telur dan daging ayam, yang merupakan usaha terbesar di Kalbar. Berpeluang besar pula, sebagai potensi pasar, antara Kota Singkawang dan Kuching Sarawak.
“Selanjutnya kami apresiasi kehadiran Konjen RI Kuching. Atas dukungannya secara terus menerus menerus. Bagi perkembambangan Pariwisata dan investasi di Kota Singkawang ,” Kata Aulia. Dan wartawan Kuching Sarawak yang hadir, harapnya, dapat menyampaikan destinasi wisata dan potensi UMKM yang ada di Kalbar khususnya di Kota Singkawang, dapat disampaikan dengan baik di Kuching Sarawak.
Asisten Walikota Singkawang Bidang Pembangunan dan Ekonomi Drs. Muslimin, M.Si berharap, dengan ivent yang diinisiasi Konjen RI Kuching para pelaku usaha semakin berkembang dan semakin baik.
“Alhamdulillah pada hari ini, adalah sebuah ivent yang kita tunggu. Ivent yang diinisiasi oleh Konjen RI Kuching ini mempertemukan sektor bisnis pariwisata, wisata kesehatan dan sebagainya yang disandingkan dengan UMKM. Baik UMKM kuliner maupun UMKM pelaku Pariwisata, ” ungkap Muslimin kepada strateginews.id.
Oleh karena itu, harapan kita, lanjut dia, dengan adanya ivent ini para pelaku usaha berikutnya akan semakin berkembang, semakin bagus.
“Dan ada komunikasi nanti yang tidak hanya di dalam forum kali ini. Kita akan tindak lanjuti bersama instansi terkait. Kita akan mendorong produk UMKM kita, agar bisa lebih diminati atau bisa dibawa lebih masif ke Khucing. Sebagaimana beberapa tahun lalu (sebelum covid-19) pernah kita laksanakan. Sehingga produk kita ini lebih banyak diterima dan diminati masyarakat Kuching, ” jelasnya.
Begitu juga harapan kita tentunya, ucap Muslimin, sektor pariwisata juga akan dapat berkembang. Mereka (warga Khucing Sarawak) akan lebih sering datang ke Singkawang. Karena Kota Singkawang mempunyai banyak kelebihan ivent budaya dan panorama keindahan alamnya, seperti pantai dan sebagainya.
“Nanti sore kita dorong, mereka ingin lihat Sunset. Dan Sunset hanya ada di pantai. Oleh karena itu, ini menjadi peluang bagi kita. Hingga bagaimana Pemerintah berkolaborasi dengan para pelaku usaha ini, untuk menangkap peluang. Sehingga nanti pada akhirnya bukan kita yang lebih banyak ke sana. Tetapi mereka yang lebih banyak berkunjung ke Kalimantan Barat khususnya Kota Singkawang, ” ujar Muslimin menerangkan.
Tanggapan senada juga dijelaskan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Singkawang, Drs. Heri Apriadi. Ia berharap melalui kegiatan promosi destinasi Pariwisata Kalbar, khususnya Kota Singkawang, dan UMKM se Borneo ini. Tentu memberikan dampak pada peningkatan kunjungan wisatawan dari Kuching ke Singkawang.
“Karena pada hakekatnya kegiatan ini mengimplementasikan twin tourisme (wisata kembar) antar dua negara. Itu yang pertama. Kemudian yang kedua, produk UMKM termasuk ekraf (ekonomi kreatif) masuk ke wilayah Kuching. Tentu kita berharap akan dapat meningkatkan kelas dan pemasaran UMKM di Kota Singkawang ini, ” ucapnya.
(Ibnu Azan)