Spirit  

Warna Warni Emosi

Syahril Syam

Oleh: Syahril Syam *)

Jika emosi tidak ada pada manusia, maka dapat dipastikan ia tak dapat merasakan berbagai perasaan; entah itu marah, kecewa, jengkel, benci, senang, memahami, semangat, atau bahagia. Robot secanggih apapun tidak akan pernah bisa punya perasaan. Karena yang menggerakkan kita adalah perasaan (emosi), sedangkan robot digerakkan oleh stimulus (adanya pemicu)

Ada dua cara merasakan warna-warni emosi. Cara pertama adalah emosi hadir karena pengaruh dari luar diri (eksternal). Emosi jenis ini murni dipengaruhi oleh apa yang terjadi pada diri seseorang. Saat suasana sesuai harapan, maka merasa senang. Begitu terjadi sebaliknya, maka merasa menderita. Itulah sebabnya, kesenangan lawannya adalah penderitaan. Keadaan ini sebenarnya mirip robot, karena perasaan berganti-ganti disebabkan oleh stimulus.

Cara kedua, emosi dirasakan karena secara sadar memilih melakoni sesuatu secara tepat dan benar. Sehingga emosi yang lahir atas dasar kesadaran diri. Jikapun menghadapi “penderitaan”, maka tidak dirasakan sebagai penderitaan, namun merupakan pilihan sadar yang akhirnya berujung bahagia. Saat seseorang takut luar biasa akibat adanya hantu (stimulus eksternal), maka dengan membiarkan perasaan takut menguasai dirinya, akan membuatnya semakin menderita. Ia merasa senang jika tak lagi merasa ada hantu.

Namun jika ia secara sadar mengendalikan rasa takutnya, maka “penderitaan” yang dipilihnya akan membuatnya berjuang atas pilihan sadar, sehingga akhirnya kita justru menikmati rasa rakut dan akhirnya merasa tenang. Itulah sebabnya, kebahagiaan identik dengan pengendalian emosi (diri).

Demam panggung, menghadapi masalah, menghadapi kerumitan hubungan, semuanya adalah keadaan eksternal yang kita hadapi. Orang yang menderita adalah orang yang kalah dengan stimulus eksternal. Membiarkan perasaannya sedih dan menderita karena menghadapi semua itu. Namun ketika kita sadar bahwa inilah pilihan yang kita ambil, maka semua kepedihan akan berbuah kebahagiaan. Karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.

@pakarpemberdayaandiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *